For Rent (hubungi :081567976547)

NIHIL

Kekurangan adalah Kelebihan (Bersyukur)

Terkadang manusia tidak mensyukuri nikmat Tuhan yang telah memberi takdir untuk hidup di dunia fana. setiap kondisi fisik,kejiwaan,ekonomi diri yang telah diberi tetap saja manusia merasa kurang, itu wajar karena Tuhan menciptakan setiap insan individu berupa kondisi psikologis yaitu tidak merasa puas dengan apa yang telah diperoleh. Kita ambil contoh, manusia masa kini telah berhasil mencapai daratan Bulan tetapi tetap saja manusia tidak puas,
manusia ingin dapat mencapai lebih dari itu. itu adalah salah satu gambarannya. tetapi apakah bijaksana apabila kita tidak mensyukuri nikmat Tuhan yang telah diberi? itu yang selalu menjadi benak saya ketika menulis artikel pendek ini.

Banyak orang yang mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri karena merasa tidak mampu menghadapi kenyataan hidup, padahal mengambil jalan pintas itu adalah sesuatu yang sangat gila atau ekstrem, semestinya berpikir panjang sebelum melakukan itu. Tuhan tidak mungkin menguji manusia di luar kemampuannya. Tuhan punya maksud lain supaya manusia dapat mensyukuri nikmat. Kita sebagai manusia harus lebih bijak berpikir bahwa kita yang lahir ke dunia ini adalah manusia pilihan Tuhan. bayangkan sewaktu kita masih berwujud sperma di di luar indung telur Ibu kita, berapa juta atau milyar pesaing kita?? saudara kita?? yang mencoba bersaing untuk bisa masuk ke dalam indung telur ibu kita yang nanti nya apabila berhasil dapat menjadi bayi yang lahir ke dunia dan melanjutkan siklus menjadi anak kecil, remaja, dewasa remaja, dewasa, dan dewasa tua. Nah dari itulah, kita harus dapat menjadi manusia yang berkualitas di dunia ini. jangan sampai kekurangan kita menjadikan kita berpikir bahwa tidak pantas hidup di dunia.

sebenarnya kekurangan adalah kelebihan, misal banyak orang yang mempunyai kekurangan tetapi di balik itu adalah kelebihan mereka. Orang buta dapat melaksanakan aktivitas selayaknya orang normal, dengan tongkat adalah senjata mereka, mungkin menurut orang buta tongkat adalah mata mereka. orang cacat tangan ataupun kaki, mereka tetap dapat melaksanakan aktivitas seperti biasa tanpa kendala. Kunci mereka adalah tetap bersyukur menjalani hidup karena mereka dapat berpikir bahwa ada yang lebih di bawah mereka.

Contoh realita kehidupan :
Untuk sebagian orang cacat fisik merupakan kendala dalam berkarya, tetapi tidak dengan Sukrawan yang seorang tuna netra. Ia seorang penabuh drum yang handal, bahkan Sukrawan pernah menjuarai pemain drum terbaik versi RRI Bali tahun 2009.

Sukrawan memiliki band yang seorang penyanyinya juga seorang tuna netra, Anisa. Meski kekurangan secara fisik, bukan berarti tidak berprestasi. Grup band Sukrawan dan kawan-kawan sering tampil di berbagai acara.

Selain Sukrawan dan bandnya, beberapa gadis tuna rungu di Bali adalah penari yang gemulai. Meski tak bisa mendengar, gerakan mereka tetap pas dengan musik yang mengiringinya. (liputan6.com)

Untuk mengakhiri artikel pendek kali ini, ya jangan sekali-kali kita berpikir untuk mencoba mengambil jalan pintas yang dimurkai Tuhan. Pasti ada jalan atau cara menghadapi setiap masalah kehidupan.
Baca Selengkapnya...

Menjadi Manusia Bijaksana Wajib Mengalami Depresi Terlebih Dahulu

Sebuah judul yang cocok untuk menggambarkan hidupku masa lalu dan detik ini saya menulis artikel ini. Mungkin sebuah pemikiran yang cukup kontroversial tetapi itu nyata yang terjadi di diri saya. Masa lalu adalah masa terpahit dalam hidup saya, saya mengalami titik nadir yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bagaimana tidak? saya sudah mengalami tahap Depresi yang menurut psikiater
"suatu kondisi yang
lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri" (sumber : Wikipedia).

Ya, pengertian itu sudah cukup menggambarkan kondisi saya saat itu, tidak bisa berpikir sehat, hanya kesedihan yang terus terpikirkan, sensitif terhadap lingkungan, menyendiri dan apabila dalam jangka panjang tidak tertolong kalau tidak bunuh diri, kemungkinan yang terjadi bisa menjadi gila atau gangguan jiwa yang berat. Tetapi Tuhan menakdirkan saya lain, Tuhan masih sayang sama saya, Tuhan masih memberi harapan kepada saya untuk berbuat lebih banyak di dunia, dan orang yang paling berjasa supaya saya bangkit dari keterpurukan bukanlah seorang Psikiater,tetapi orang tua ku terutama Ayah saya. Beliau mendorong saya untuk melupakan masa lalu yang sangat sulit untuk saya lupakan, tetapi beliau gigih, tidak mudah putus asa, dan sangat sabar membangkitkan gairah hidup saya. Mungkin Tuhan memberi itu lewat perantara Ayah saya. dan dari itu saya merenungkan diri belajar dari kesalahan yang lalu supaya tidak terulang kembali atau dapat diandaikan tidak jatuh pada lubang yang sama.

itulah sedikit gambaran tentang saya yang dapat membuat lebih bijaksana menjalani hidup ini dan menyikapi secara dewasa apabila mengalami kegagalan atau kesulitan yang terkadang emosi jiwa mencoba menghalangi, tetapi apabila kita berhasil melewati itu niscaya kita menjadi manusia yang tangguh dalam menghadapi badai kehidupan ini.

Mungkin cukup sampai disini, artikel pendek ini semoga bermanfaat bagi para pembaca. bagi para pembaca saya tunggu komentarnya, terimakasih.
Baca Selengkapnya...

Egois adalah ciri Manusia Gila

Agak kontroversial mungkin bila saya memberi judul pada tulisan saya kali ini adalah " Egois adalah ciri Manusia Gila". Tapi bukan karena alasan saya memberi judul ini karena kalau kita pahami secara pelan-pelan dan seksama, egois adalah ciri sifat manusia yang identik dengan mau benarnya sendiri, mau menangnya sendiri, keras terhadap pendirian yang belum tentu benar, tidak mau menghargai pendapat orang lain dan tidak taat pada
aturan yang padahal sudah disepakati bersama, entah itu melalui musyawarah maupun voting. Ciri-ciri tersebut adalah ciri yang sama dengan orang gila.

Secara tidak sadar maupun sadar, sengaja maupun tidak sengaja, suka ataupun tidak suka kita memerhatikan gerak gerik, bahasa tubuh, bahasa yang diucapkan orang gila yang mungkin saya atau pembaca perhatikan di jalan maupun di tempat rehabilitasi penyakit jiwa. Bisa dikatakan persis dengan ciri orang egois, yang seolah asyik dengan dunianya sendiri dan tidak menjunjung kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri.

Sungguh tragis apabila penyakit egois ini menimpa kepada manusia yang diberi kepercayaann oleh manusia yang lain untuk mengerjakan kepentingan atau hajat orang banyak. Tetapi di negara kita ini di Indonesia sudah banyak manusia seperti itu dan parahnya malah mayoritas yang memiliki ciri-ciri egois atau miring atau orang gila.
Minoritas pun terkadang ikut teracuni oleh yang mayoritas itu, tetapi tetap Tuhan masing sayang sama kita semua, Minoritas itu masih bisa terselematkan apabila mereka mau mengubah dan tidak terpengaruh mayoritas yang egois atau gila itu.

Bapak-bapak bangsa kita sudah mengorbankan jiwa dan raga untuk kesuksesan negara kita di kemudian hari, tetapi sampai detik ini cita-cita itu belum tercapai dan jangan sampai tidak tercapai atau gagal hanya karena satu penyakit ini yaitu egois.
Semoga tulisan pendek ini menjadi renungan bagi semua pembaca.
Baca Selengkapnya...

Jenuh Penyakit Manusia Produk Gagal

Menarik untuk ditulis sebuah penyakit manusia yaitu kejenuhan yang kini sedang saya alami. Jenuh identik dengan bosan atau kebosanan terhadap sesuatu hal mungkin itu kegiatan sehari-hari yang monoton, benda yang dimiliki ataupun bahkan seseorang yang dimiliki. Menurut pendapat saya pribadi saya lebih baik gagal mencapai tujuan daripada saya harus mengalami kejenuhan. Mengapa ? Karena sangat berbahaya, orang kalau sudah jenuh dapat dikatakan Ia sudah tidak memiliki gairah hidup alias dapat dinilai dengan penilaian yang ekstrem dia adalah produk gagal ciptaan Tuhan
tetapi dalam arti yang membuat dia menjadi produk gagal bukan karena hasil dari ciptaan Tuhan tetapi karena manusianya itu sendiri yang membikin dirinya sendiri menjadi produk gagal. Suatu dosa yang sangat besar apabila kita diciptakan untuk hidup di dunia ini hanya untuk menjadi produk gagal karena akibatnya sendiri.

Pembaca boleh setuju atau tidak pernyataan yang saya tuliskan di atas, wajar di dunia ini ada pro dan kontra dan saya memahami itu. Ibaratnya di dunia ini ada Pria dan Wanita, Hitam dan Putih, ataupun Hidup dan mati. Jadi wajar donk ?

Kembali ke topik, saya sudah mengungkapkan di atas tadi bahwa saya sedang mengalami fase kejenuhan, suatu fase yang sangat tragis menurut penilaian saya bahwa saya sedang dalam fase manusia produk gagal, saya ingin keluar dari fase ini tetapi bagaimana caranya ?
Setiap hari saya berpikir, kenapa penyakit ini tidak mau pergi dari kehidupanku. Kalau boleh dikatakan saya mengalami kesepian atau kejenuhan di dalam keramaian dapat dikatakan itu suatu Paradok dalam kehidupan saya. Kejenuhan ini menganggu aktivitas kehidupan saya, setiap hal yang saya lakukan pasti dibayang-bayangi ada kejenuhan di belakangnya nanti. Saya tidak mau itu, ingin rasanya saya menjadi manusia yang konsisten dan komitmen serta tidak mudah putus asa terhadap apa yang saya lakukan. Dengan cara ini semoga saya dapat melewati fase kejenuhan untuk meraih kesuksesan.

Akhir kata sampai saat ini saya belum mendapatkan pencerahan untuk kejenuhan ini.
Terimakasih.
Baca Selengkapnya...

Latar Belakang Pembuatan Blog

Berdasarkan pengalaman hidup dari lahir sampai detik ini saya menulis "Latar Belakang Pembuatan Blog" ini, dapat dikatakan ya mulai dari pahit, manis, lucu, aneh, semua sudah saya alami. Sudah lama saya punya keinginan untuk menerbitkan blog ini dalam media massa yang terbesar yaitu Internet, namun baru sekarang saya dapat mewujudkan dikarenakan berbagai macam alasan ataupun kondisi saya yang mungkin saja menghalangi keinginan saya ini. Tetapi Alhamduliah puji syukur kepada Tuhan yang maha esa karena restunya akhirnya dapat terwujud juga.

Mengapa saya mengambil judul "Gagal Maning"
atau dalam bahasa Indonesia bermakna gagal lagi dalam blog ini karena mungkin selama hidup saya, semua keinginan saya jarang ada yang terwujud alias sukses haha :D. yang ada dalam benak saya hanya gagal, gagal dan gagal, sampai saya bosan didatangi setiap hari oleh teman saya ini yang bernama si gagal. semua orang pasti mengharapkan kesuksesan begitu pula saya, tetapi kesuksesan jika tidak diawali dengan gagal dahulu pasti tidak berasa manis, mungkin semua pembaca setuju dengan pernyataan saya ini.

Blog ini dibuat ya hanya sekedar untuk berbagi, share tentang pengalaman hidup yang pahit manis yang mungkin dapat diceritakan gambarannya dalam bentuk tulisan supaya pembaca dapat mengikuti jejaknya supaya dapat sukses juga.

Akhir kata, terimakasih kepada para pengunjung blog ini. harapan ke depan supaya pengunjung dan pembaca dapat berkenan menulis pengalaman hidup yang manis maupun pahit, lucu aneh ke email saya putupesanugraha@ymail.com. Yang beruntung saya akan muat di blog ini.
Maturnuwun.
Baca Selengkapnya...
 
Real Estate © 2010 Template design by Justinwoodie.com. Powered by Blogger.